8 Bencana Mengejutkan Di Dunia

Beberapa bencana yang tak terduga diberbagai belahan dunia:
1. Bencana di Bhopal , India (1984)

Bencana Bhopal (Bhopal Disaster) adalah kecelakaan industri yang terjadi pada tanggal 3 Desember 1984, di Bhopal, India. Banyak orang menganggap bahwa Bencana Bhopal merupakan kecelakaan industri terburuk dalam sejarah.
Penyebabnya adalah kebocoran dari 30 ton gas yang sangat beracun yang disebut metil isosianat. Perkiraan jumlah yang meninggal adalah 15.000 orang.
Bahkan setelah 32 tahun racun masih tetap ada. Banyak orang terkena gas, anak-anak yang lahir mengalami kecacatan baik fisik maupun mental. Pihak berwenang telah mengakui ribuan ton bahan berbahaya masih ada di dalam tanah. Yang selamat berjuang untuk memprotes agar lahan mereka dibersihkan, tetapi perusahaan Union Carbide oleh Dow Chemical menggagalkan rencana mereka pada tahun 2001.

2. Bencana Tambang Di Brazil (2015)

Penghancuran dua bendungan di Brazil telah menyebabkan bencana mengerikan yang akan memiliki efek selama bertahun-tahun. 9 orang tewas dan sekitar 20 orang masih dalam pencarian, lebih dari 500 orang telah mengungsi dari rumah mereka ketika bendungan runtuh di tambang besi selatan Brasil.
Tapi ini hanya efek awal. Lebih dari 60 juta meter kubik lumpur, sama dengan 187 kapal tanker minyak menyebar ke wilayah lebih dari 500 kilometer persegi.
Pemilik perusahaan Samarco Mineracao mengatakan bahwa lumpur itu tidak beracun, tetapi para ilmuwan tidak setuju.

3. Porter Ranch, kebocoran gas di California (2016)

Pada Januari 2016, kebocoran gas dari fasilitas penyimpanan gas bawah tanah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka. Jutaan liter metana bocor.
Pejabat California mengatakan bahwa ini adalah menjadi bencana ekologi besar. Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan telah mengajukan beberapa tuntutan hukum dari orang-orang yang menyatakan bahwa mereka telah menderita kebocoran.
Sampai saat ini, upaya untuk menghentikan gas belum berhasil. otoritas negara mengatakan itu dapat berlangsung selama berbulan-bulan. CoCalGas, yang dimiliki oleh Sempra Energy, menghabiskan sekitar $ 50 juta dengan harapan untuk menghentikan dan mengurangi dampak dari kebocoran, dan Gubernur Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat.

4. Krisis Air di Flint, Michigan (2016)

Krisis air di kota Flint, Michigan, sebenarnya mulai terjadi sejak April 2014 saat pemerintah Michigan memutuskan melakukan penghematan anggaran dengan tak lagi membeli air dari Detroit. Sebagai gantinya, seperti dilaporkan Guardian, pemerintah Michingan menggunakan sungai Flint untuk memenuhi kebutuhan air bagi 100.000 warga di kota industri tersebut. Pengelolaan air dilakukan PDAM Flint. Namun beberapa minggu setelah tak lagi menggunakan sumber air dari Detroit, muncul beragam masalah, seperti gatal-gatal dan mobil berkarat. Perusahan mobil General Motor di Michigan pun melaporkan hal tersebut karena air di Flint menyebabkan material mobil korosif. Keluhan serupa juga disampaikan warga, termasuk soal gatal-gatal dan keracunan akibat air yang bersumber dari sungai Flint

5. Tumpahan minyak Exxon Valdez (1989)

Dong Fang Ocean, sebelumnya Exxon Valdez, Exxon Mediterania, SeaRiver Mediterania, S / R Mediterania, dan Mediterania, adalah sebuah kapal tanker minyak yang menjadi terkenal setelah menjalankan kandas di Prince William Sound, menumpahkan ratusan ribu barel minyak mentah di Alaska. P ada tanggal 24 Maret 1989, sedangkan yang dimiliki oleh mantan Perusahaan Pengiriman Exxon, dan kapten oleh Joseph Hazelwood menuju Long Beach, California, kapal tersebut kandas di Bligh Reef mengakibatkan tumpahan minyak kedua terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Ukuran tumpahan diperkirakan 40.900 menjadi 120.000 m3 (10.800.000 ke 32.000.000 USgal), atau 257.000 sampai 750.000 barel.Pada tahun 1989, tumpahan minyak Exxon Valdez terdaftar sebagai tumpahan ke-54 terbesar dalam sejarah.

6. Radiasi Nuklir di Fukushima (2011)

Pada Maret 2011 Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami yang juga berdampak ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima, 209 kilo meter Utara Tokyo.
PLTN Fukushima mengalami tiga ledakan nuklir sehingga lebih dari 160.000 penduduk diungsikan, terjadi pencemaran air, sumber pangan dan udara. Hal ini menjadi bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl, Uni Soviet (kini Rusia) pada 1986.

7. Solton Sea Pada awal tahun 70
 

Laut Salton terletak pada ketinggian 71 meter di atas permukaan laut, sebelah selatan dari Taman Nasional, Joshua Tree, 250 kilometer dari Los Angeles. Pada pertengahan abad ke-20 itu adalah tempat untuk orang kaya.
Pada awal 70-an Salton Sea mulai mengering, menyebabkan peningkatan kadar salinitas. Tim Kratz, profesor Penelitian Lingkungan di Universitas Redline, memperingatkan: "Ini akan menjadi bencana bagi kualitas udara" Penyakit yang timbul seperti asma, kanker paru-paru dan penyakit lainnya dari sistem pernapasan. Dan konsekuensi bagi ekosistem akan bencana.
Pejabat lokal, lingkungan dan peneliti mencoba untuk meyakinkan pemerintah untuk mengalokasikan uang California. puluhan percobaan pembersihan telah diluncurkan.

8. Love Canal (1978)

Love Canal di New York merupakan gagasan dari pengusaha William T. Love, yang hidup pada abad ke-19. Awalnya saluran itu digunakan untuk pengaliran pembangkit listrik tenaga air. Namun, keruntuhan ekonomi 1892 mengakhiri idenya.
Hanya setengah kanal kilometer digali. Pada tahun 1920, saluran dijual ke kota, yang digunakan saluran untuk menyimpan limbah kimia. Tentara AS juga mulai mengubur sampah percobaan. Hooker Chemical dan Plastik Corporation pada tahun 1947 dibeli wilayah dan dimakamkan lebih dari 21 ribu ton zat beracun.
Ketika lubang penuh, perusahaan menjual kembali ke kota tanah dan mulai pembangunan rumah di dekat tempat. Dalam tahun-tahun berikutnya, pemilik rumah telah melaporkan masalah kesehatan dan bau aneh itu, tak seorang pun memperhatikan.
Presiden of Love Canal Homebuilders Association, Luis Gibbs, mulai penelitian dan menemukan bahwa daerah tidak sepenuhnya cocok untuk tempat tinggal. Namun, penduduk rumah tidak diizinkan untuk bergerak dan ditolak kompensasi selama seluruh negeri tidak memperhatikan hal itu.
Pada tahun 1978, Presiden Jimmy Carter mengumumkan tanah itu berbahaya. Para ilmuwan telah menemukan bahwa bahan kimia dari tanah merambah ke fondasi rumah dan menyebar melalui udara.
Lebih dari 800 keluarga telah mengungsi dan Badan Perlindungan Lingkungan menggugat pemilik perusahaan 129 juta dolar.